Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi lengkap imam Nawawi ad dimasyqi


       SANTRI NGOLAH PIKIR_ Imam Nawawi yang bernama lengkap Abu Zakariya Yahya bin Mari bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum‟ah bin Hitam an-Nawawi ad-Dimasyqi adalah salah satu ulama besar Nusantara yang masyhur.

Beliau banyak menghasilkan karya dalam bidang penulisan kitab.Bahkan kitab hasil karya dari imam Nawawi banyak di kaji di pondok pesantren.

Penasaran dengan imam Nawawi?Mau lebih kenal dekat dengan beliau? Berikut biografi lengkap tentang imam Nawawi.

5 tips keluarga bahagia suami istri wajib mengetahui

BIOGRAFI LENGKAP IMAM NAWAWI 


Beliau adalah seorang imam, hafal ratusan ribu hadits, ahli fiqih, ahli hadits, penolong 

as-Sunnah, pembungkam bid‟ah, dan yang menghidupkan ilmu agama. Nama lengkapnya adalah Abu Zakariya Yahya bin Mari bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum‟ah bin Hizam an-Nawawi ad-Dimasyqi.

Beliau dilahirkan di desa Nawa di daerah Jauran pada tahun 631 H. Syaikh Hizam adalah kakeknya yang mendatangi daerah al-Jauran di desa Nawa sesuai dengan kebiasaan orang arab kemudian beliau menetap disana. Syaikh Hizam dianugrahi oleh Allah Ta‟ala banyak keturunan sehingga menjadi kelompok yang cukup besar. Salah satu dari keturunannya tersebut adalah imam yang mulia ini.

Ketika imam Nawawi masih kecil, sebagian orang-orang yang memiliki anugrah dari Allah Ta‟ala melihat dan mendapatkan firasat bahwasanya pada diri Nawawi kecil terdapat kecerdasan yang sangat luar biasa dan sangat berpotensi untuk menjadi orang besar. 

Kemudian mereka memanggil orang tua Nawawi dan berwasiat kepadanya agar mengarahkan putranya tersebut untuk menghafal al-Qur‟an. Sejak saat itu, mulailah Nawawi kecil untuk menghafal al-Qur‟an, belajar kepada orang-orang mulia di daerahnya, meninggalkan permainan, dan selalu menghabiskan waktunya untuk membaca al-Qur‟an serta menghafalnya. Suatu ketika, sebagian orang melihat bahwasanya anak-anak kecil yang sebaya dengannya enggan untuk bermain bersama Nawawi kecil, karena merasa dikucilkan oleh teman-temannya, Nawawi kecil berlari sambil menangis. Sejak saat itulah beliau mulai serius dan bersungguh-sungguh untuk membaca al-Qur‟an, dia melakukan hal tersebut sampai beliau benar-benar hafal al-Qur‟an secara sempurna yang pada waktu itu usianya sudah mnedekati baligh. 

Syarat rukun pernikahan menurut agama Islam dan undang-undang negara

Ketika beliau berusia Sembilan belas tahun, orang tuanya mengirimkannya ke kota Damaskus untuk mencari ilmu dan beliau dimasukkan oleh orang tuanya di madrasah ar-Rawahiah, saat itu bertepatan dengan tahun 649 H. Ketika dimadrasah tersebut, imam Nawawi menghafalkan kitab at-Tanbih cuma dalam waktu empat bulan setengah. 

Beliau mempelajari kitab al-Muhadzab karya imam asy-Syairazi kepada gurunya yaitu syaikh al-Kamal Ishak bin Ahmad bin Utsman al-Maghribi al-Maqdisi di sisa tahun tersebut. Beliau adalah guru pertama imam Nawawi dalam masalah ilmu fiqih.

 Imam Nawawi selalu menyertai gurunya tersebut dalam setiap waktu, bahkan sebagian orang merasa takjub dengan kedekatan dan kesibukan beliau bersama gurunya, sehingga beliau tidak pernah bergaul dengan manusia lain selain gurunya tersebut. 

Beliau sangat mencintai gurunya, oleh karena apa yang telah dilakukannya tersebut, imam Nawawi menjadi murid yang paling pandai di antara murid-murid gurunya yang lain.

11 kasiat dan manfaat akar alang-alang bagi kesehatan tubuh

Guru-guru Imam Nawawi


Imam Nawawi banyak memiliki guru, diantaranya adalah; syaikh Abdul Aziz bin 

Muhammad al-Anshari, syaikh Zainuddin bin Abd ad-Daim, syaikh Imaduddin bin Abdul Karim al-Harastani, syaikh Zainuddin Abi al-Baqa Khalid bin Yusuf al-Maqdisi an-Nabulisi, syaikh Jamaluddin bin ash-Shairafi, syaikh Taqiyyuddin bin al-Yasr, syaikh Syamsuddin bin Abi Umar, dan guru-guru lain yang seangkatan dengan mereka. Imam Nawawi belajar ilmu Fiqh al-Hadits pada syaikh ahli tahqiq Abi Ishak Ibrahim bin Isa al-Muradi al-Andalusi, beliau belajar ilmu fiqih pada syaikh al-Kamal Ishak bin Ahmad bin Utsman al-Maghribi al-Maqdisi, pada syaikh Syamsuddin bin Abdurrahman bin Nuh, dan pada syaikh Izzuddin al-Irbili dan yang selain mereka. 

Sepanjang hidupnya, imam Nawawi selalu menyibukkan diri dengan menyusun kitab, menyebarkan ilmu, beribadah, berdizikir, sabar dalam penghidupan yang sangat sederhana baik dari makan beliau dan pakaian yang beliau kenakan.


Murid-murid Imam Nawawi


Dari usaha-usaha yang telah beliau lakukan, imam Nawawi menelorkan banyak ulama-ulama besar yang cukup terkenal, diantaranya; syaikh al-Khathib Shadruddin Sulaiman al-Ja‟fari, syaikh Syihabuddin al-Ardabi, syaikh Syihabuddin bin Ja‟wan, syaikh Alauddin al-„Athar, syaikh Ibnu Abi Fatah, syaikh al-Mazzi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Download buku bekal pernikahan jomblo wajib baca

Kesungguhan Imam Nawawi


Setiap hari imam Nawawi melakukan dua belas pembacaan kitab pada guru-guru beliau. Dua kali pembacaan kitab al-Wasith karya imam al-Ghazali, satu kali pembacaan kitab al-Muhadzab karya imam asy-Syairazi, satu kali pembacaan kitab al-Jam‟u bain ash-Shahihain karya imam Humaidi, satu kali pembacaan kitab shahih Muslim, satu kali pembacaan kitab al-Luma‟ karya syaikh Ibnu Jini, satu kali pembacaan kitab Ishlah al-Manthiq karya syaikh Ibnu as-Sikkit, satu pembacaan ilmu tasrif, satu kali pembacaan ilmu ushul fiqih, satu pembacaan ilmu Asma‟ ar-Rijal, dan satu kali pembacaan ilmu ushuluddin. 


Dalam setiap kitab yang beliau pelajari, imam Nawawi selalu memberikan keterangan masing-masing pembahasannya, menjelaskan redaksi-redaksinya, menguraikan istilah-istilahnya.

 Beliau tidak pernah menyia-nyiakan waktunya kecuali dengan menyibukkan diri dalam mencari ilmu, sehingga ketika beliau di jalan untuk berangkat ataupun pergi menuju majlis belajarnya, beliau gunakan waktu tersebut untuk mengulang-ulang pelajarannya. Imam Nawawi selalu melatih dirinya dan nafsunya, selalu bersikap wara' membersihkan dirinya dari segala keburukan, sehingga dengan perjuangannya tersebut dalam waktu yang cukup singkat beliau telah menghafal banyak hadits dan berbagai macam fan ilmu, menjadi salah satu orang penting dalam mazdhab imam asy-Syafi‟i rahimahullah dan imam-imam yang lain. Imam Nawawi kemudian menjadi guru pada madrasah Dar al-Hadits al Asyrafiyyah al-Ula, beliau mengajar pada madrasah tersebut tanpa mengambil gaji yang menjadi haknya.

Keteguhan jiwanya sangat berperan penting dalam pencapaian beliau, taqdir Allah Ta‟ala telah mempersiapkan beliau untuk menjadi seorang imam, segala apa yang sulit untuk orang lain Allah mudahkan untuk beliau. Imam Nawawi berhasil gemilang dalam belajarnya tidak lepas dari tiga hal penting, yaitu:


1. Beliau melalui hidupnya dengan tidak berkeluarga sehingga banyak waktu yang tersedia bagi beliau untuk belajar. Selain itu beliau juga dianugrahi kecerdasan yang luar biasa. 


2. Beliau berada pada lingkungan yang mudah untuk mengakses banyak kitab-kitab para ulama sehingga dengan fasilitas tersebut beliau mudah untuk menelaah hasil pemikiran-pemikiran mereka.


3. Beliau memiliki niat yang mulya dalam belajarnya, selalu bersikap wara‟, zuhud, mengamalkan perbuatan-perbuatan yang baik dan dari perbuatan-perbuatan tersebut terpancarlah cahaya-cahaya dalam dirinya.

Walaupun masa hidup beliau tergolong pendek yaitu beliau hanya dianugrahi Allah Ta‟ala umur empat puluh lima tahun, tetapi dalam masa yang cukup singkat tersebut, dari diri imam Nawawi banyak muncul kebaikan-kebaikan dan keberkahan yang sangat luar biasa sekali.

Imam Nawawi banyak mempelajari berbagai kitab para ulama dari guru-gurunya, diantaranya adalah:

 Kutub as-Sittah yang terdiri dari; Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan at-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasai, Sunan Ibnu Majah, Muwatha‟ Imam Malik, Musnad asy-Syafi‟I, Musnad Ahmad bin Hambal, Sunan ad-Darimi, Musnad Abi Ya‟la al-Mushili, Sahih Abi „Awanah, Sunan ad-Daruquthni, Sunan al-Baihaqi, Syarh as-Sunnah karya imam al-Baghawi, Ma‟alim at-Tanzil kitab tafsir yang juga karya imam al-Baghawi, Amal al-Yaum wa al-Lailah karya Ibnu as-Sini, al-Jami‟ li al-Adab ar-Rawi wa as-Sami‟ karya syaikh Khathib al-Baghdadi, ar-Risalah al-Qusyairiyyah, al-Ansab karya syaikh Zubair bin Bikar, dan kitab-kitab lain yang masih banyak lagi.

7 manfaat jengkol bagi tubuh nomor 5 bikin takjub

Imam Nawawi rahimahullah adalah orang agung dalam keilmuan dan amalnya, memiliki sikap wara‟, zuhud, sabar dalam kesederhanaan hidup juga sabar dalam banyak macam kebaikan, tidak pernah melewatkan sedikitpun masa dalam hidupnya kecuali dalam ketaatan kepada Allah Ta‟ala, dalam proses belajarnya beliau memenuhi kebutuhan hidupnya dari beasiswa yang diberikan oleh madrasah ar-Rawahiyah, terkadang beliau menyedekahkan sebagian dari beasiswanya tersebut, beliau sangat terkenal dalam ibadah dan karya-karyanya, beliau selalu mengajak kepada kebaikan dan selalu mencegah segala kemungkaran. 

Beliau mendatangi para raja dan pemimpin untuk dalam rangka menasehati mereka dan beliau tidak takut sedikitpun atas akibat yang beliau lakukan tersebut. Apabila beliau tidak dapat mendatangi mereka, beliau mengirimkan nasehatnya dalam sebuah surat. Beliau memiliki ketenangan jiwa dan kewibawaan apabila sedang membahas suatu permasalahan dengan ulama lain.

 Selalu mengikuti ajaran para ulama as-Salaf ash-Shalif dari kalangan Ahl as-Sunnah wa al-Jama‟ah. Beliau adalah orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca al-Qur‟an, berdzikir kepada Allah Azza wa Jall, memalingkan diri dari dunia, dan selalu menghadapkan wajahnya pada akherat.


Karya-karya Imam Nawawi


Banyak sekali karya yang dihasilkan oleh imam Nawawi, di antaranya adalah; Syarh Sahih Muslim, al-Irsyad, at-Taqrib fi Umum al-Hadits, Tahdzib al-Asma‟ wa al-Lughat, al-Manasik ash-Shughra, al-Manasik al-Kubra, Minhaj ath-Thalibin, Bustan al-Arifin, Khalashah al-Ahkam fi Muhimmat as-Sunan wa Qawaid al-Islam, Raudlah ath-Thalibin fi Umdah al-Muftin, Syarh al-Muhadzab, Riyadl ash-Shalihin, Hilyah al-Abrar wa Syi‟ar al-Akhyar fi Talkhish ad-Da‟awat wa al-Adzkar yang terkenal dengan sebutan kitab al-Adzkar an-Nawawi, at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Qur‟an yang saat ini ada di hadapan kita, dan masih banyak lagi karya-karya beliau yang menyimpan banyak sekali manfaat dan faedah.


Wafatnya Imam Nawawi


Pada akhir umurnya, imam Nawawi bepergian menuju kampung halamannya di desa Nawa, lalu beliau menziarahi al-Quds dan al-Khalil kemudian kembali lagi ke kampungnya. 

Setelah sampai dikampungnya dan berada di kediaman kedua orang tuanya, tiba-tiba beliau jatuh sakit lalu beliau wafat pada malam rabu bulan rajab bertepatan dengan tahun 672 H dan dimakamkan di kampung halamannya yaitu di desa Nawa dan makam beliau sangat masyhur sekali. Tanda-tanda menjelang beliau wafat, para penduduk Damaskus banyak yang tertimpa kesusahan. 

Semoga Allah Ta‟ala merahmati beliau dengan rahmat yang luas dan menempatkan beliau pada derajat yang tinggi di surga.

Dan semoga kita mendapatkan barokah dari beliau lewat wasilah rasa cinta atau mahabbah kita kepada beliau.amin.

Itulah biografi lengkap tentang imam Nawawi.

Sekian, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ya gaess...

Semoga bermanfaat.amin.


Sumber:kitab attibyan fi adabi hamalatil Qur'an

Kunjungi juga:

Kumpulan download kitab kuning makna pesantren dan buku islami


Post a Comment for "Biografi lengkap imam Nawawi ad dimasyqi"