Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tentang anak:antara anugerah dan amanah

 SANTRI NGOLAH PIKIR_ Anak merupakan anugerah terindah bagi orang tua. Anak merupakan aset masa depan bahkan sampai ke alam akhirat kelak. Rasa lelah,letih, panas, hujan tidak di rasa demi membahagiakan buah hati tercinta. Lapar dan dahaga akan langsung hilang mana kala melihat buah hati tersenyum gembira.
Anak merupakan anugerah dan amanah bagi orang tua

Di samping sebagai anugerah,anak juga merupakan amanah terbesar bagi orang tua,bahkan Amanah itu akan terbawa sampai ke alam akhirat.
Inilah sedikit coretan tentang buah hati atau anak.

Tatkala seoarang anak yang baru saja di lahirkan. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya diberi isyarat olehTuhan lewat menangis untuk mencari respons apa yang dibutuhkannya. Orang tualah yang kemudian wajib melindungi dan membimbingnya. 

Jika diibaratkan sebuah kertas, maka bayi adalah selembar kertas yang polos dan putih.
Di tangan orang tuanyalah sang anak akan dibentuk dan akan menjadi seperti apa ia kelak di masa mendatang. Orang tualah yang bisa membentuk, mengarahkan, membimbing, dan mendidik mereka. 

Banyak orang yang beranggapan bahwa peran orang tua hanya sampai pada perlindungan fisik semata. Karena, pola perilaku anak adalah cerminan dari sikap orang tua terhadapnya.

Perlakukanlah anak dengan benar karena sikap tersebut akan dihayati anak dan akan tercermin dalam perilakunya kelak. Orang tua harus menyadari bahwa setiap anak itu unik, tidak ada satu pun yang sama. Mereka punya potensi, kelebihan, bakat, dan minat yang berbeda-beda.

 Lihat saja ada anak yang senang matematika, ada anak yang mahir menggambar, ada juga yang terampil berolahraga.

Jangan memarahi anak kalau ia tidak pandai dalam matematika. Karena, setiap anak mempunyai kecer dasan sendiri-sendiri. Orang tua harus pandai-pandai menemukan bakat dan potensi yang terdapat pada anak nya.

 Dr. Howard Gardner, pencetus Teori Multiple Intelligencies merumuskan bahwa pada anak terdapat tujuh tipe kecerdasan, selain kecerdasan intelektual yang kita kenal selama ini.

Biasanya seorang anak akan memiliki satu jenis kecerdasan yang menonjol bahkan ada juga yang lebih. Akan tetapi, jarang anak yang memiliki ketujuh kecerdasan itu sekaligus. Bermain itu adalah pekerjaan anak yang utama. Lewat bermainlah anak bisa belajar banyak hal.

Tidak bijaksana jika melarang anak untuk tidak bermain. Karena bermain bagi anak adalah belajar, dan belajar bagi anak adalah bermain. Mungkin kita sepaham dengan sastrawan besar India, Rabindranath Tagore , tentang seperti apa hakikat anak. Bahwa hakikat anak itu adalah jiwa merdeka.

Jadi berikanlah kesempatan pada anak untuk mengenal diri dan lingkungannya lewat bermain. Anak itu memang karunia yang luar biasa. Anak bagai bintang berkelip di langit. Kalau bintang adalah cahaya langit, maka anak adalah cahaya kehidupan dunia.

Untuk itu, berikanlah anak pendidikan yang baik. Bangkitkan potensi besar yang ada dalam dirinya agar kelak anak menjadi anak yang berguna. Anak memiliki banyak potensi tersembunyi.
Ilmu pengetahuan mengklasifi kasikan potensi itu sebanyak 128 buah.

 Akan tetapi, potensi yang akan muncul tidak semuanya, hanya sebagian saja. Pola pendidikan sangat besar mempengaruhi sang anak. Ternyata cinta saja tidaklah cukup. Potensi anak yang terpendam bagai mutiara terkubur itu justru malah benar-benar terbenam ke dalam lumpur. 

Hal itu akibat ketidak pedulian orang tua dalam pendidikan anaknya.
 Dr. Fitzbugh Dodson, psikolog dari Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pendidikan anak berarti memanfaatkan pengetahuan ilmiah mengenai psikologi anak untuk membentuk mereka menjadi insan cerdas dan berbahagia.

Kebutuhan dasar anak yang paling mendasar dan sangat di butuhkan  adalah pendidikan. Hal ini tidak berarti orang tua merasa cukup dengan memasukkan anak ke sekolah formal.

 Walau di sana anak dapat mencari ilmu pengetahuan, namun anak membutuhkan yang jauh lebih luas dari itu. Pendidikan harus dilakukan sedini mungkin di rumah. Peran dan tanggung jawab itu ada di pundak orang tua.

Karena, orang tua adalah pendidik utama dalam keluarga.
 Bukan semata masalah intelektual, tetapi pendidikan untuk pembentukan kepribadian yang luhur. Hal itu juga bisa dilakukan dengan sederhana dalam keseharian.

 Orang tua bisa melatih anak memberi salam, mendongeng kisah bijaksana, mengajak beribadah, melatih anak bertanya, menegur, dan memperbaiki kesalahan.

 Ungkapkan juga perasaan cinta melalui berbagai cara, misalnya menyambut kedatangan anak dengan senang hati, memanggil dengan panggilan kesayangan, memeluk, menggendong,memberi hadiah, dan lain sebagainya.

Kedekatan orang tua  pada buah hati akan membawa kebahagiaan tersendiri.sempatkanlah waktu walaupun sesibuk apapun.

Semoga kebahagiaan akan selalu menyertai kita dan buah hati tercinta.

Aamiin aamiin ya rabbal alamiin.

Post a Comment for "Tentang anak:antara anugerah dan amanah"