Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Buku tafsir mimpi menurut Al Qur'an dan Sunnah pdf

 

       SANTRI NGOLAH PIKIR_buku tafsir mimpi menurut Al Qur'an dan Sunnah pdf.


Hampir semua orang pernah mengalami mimpi,baik anak kecil ataupun orang dewasa.mimpi bagi sebagian orang hanya di anggap sebagi kembang turu(kembang tidur).

Tapi sebagian lagi mimpi dapat di tafsiri atau di takwili.Menakwili mimpi tidak sembarangan,ada kaidah tertentu yang harus di mengerti.Lantas seperti apa tafsir mimpi?baca sampai selesai ulasan berikut,di akhir artikel ada bonus menanti anda.

Mimpi terbagi menjadi dua: mimpi yang benar dan yang batil.
Mimpi yang benar ialah yang dialami
manusia tatkala kondisi psikologisnya seimbang dan keadaan cuaca sedang seperti ditandai oleh bergoyangnya pepohonan hingga berjatuhannya dedaunan.

Mimpi yang benar tidak didahului dengan
adanya pikiran dan keinginan akan sesuatu yang kemudian muncul dalam mimpi. Kebenaran mimpi juga tidak ternodai oleh peristiwa junub dan haid.

Adapun mimpi yang batil ialah yang ditimbulkan oleh bisikan nafsu, keinginan, dan hasrat.Mimpi demikian tidak dapat ditakwilkan. Demikian pula mimpi “basah” dan mimpi lain yang mewajibkan mandi dikategorikan sebagai mimpi yang batil karena tidak mengandung makna.

Sama halnya dengan mimpi yang menakutkan dan menyedihkan karena berasal dari setan. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicarana itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka,kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.”(al-Mujaadilah: 10)

Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai, disunnahkan melakukan lima
perbuatan. Yaitu, mengubah posisi tidur, meludah ke kiri sebanyak tiga kali, memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, bangun dan shalat, dan tidak menceritakan mimpinya kepada siapa pun.

Ustadz Abu Sa’ad berkata, “Pelaku mimpi hendaknya memelihara etika yang perlu dipegang teguh dan memiliki batasan-batasan yang selayaknya tidak dilampaui. Demikian pula halnya dengan pentakwil.”

Etika pelaku mimpi ialah, pertama, dia tidak menceritakan mimpinya kepada orang yang hasud sebagaimana dikatakan Ya’kub kepada Yusuf ,“Ayahnya berkata:
‘Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka akan membuat makar untuk membinasakanmu.’” (Yusuf: 5)

Kedua, jangan menceritakan mimpinya kepada orang yang bodoh. Nabi saw. bersabda:
“Janganlah kamu menceritakan mimpimu kecuali kepada orang yang dicintai atau kepada orang yang pandai.”

Ketiga, janganlah menceritakan mimpi kecuali secara rahasia karena dia pun melihatnya
secara rahasia pula. Jangan menceritakannya kepada anak-anak dan wanita. Sebaiknya mimpi itu diceritakan menjelang awal tahun dan pada pagi hari, bukan sesudah keduanya lewat.

Adapun etika pentakwil ialah sebagai berikut:

Pertama, jika saudaranya menceritakan mimpi kepadanya, maka katakanlah, “Aku kira
mimpi itu baik.”

Kedua, hendaknya menakwilkan mimpi dengan cara yang paling baik. Diriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Mimpi akan terjadi sebagaimana ia ditakwilkan.” Juga diriwayatkan bahwa beliau bersabda, “Mimpi itu bagaikan kaki yang menggantung selama belum diungkapkan. Jika telah diungkapkan, maka terjadilah.” Demikian yang disebut dalam as-Silsilah ash-Shahihah.

Ketiga, menyimak mimpi dengan baik, kemudian menjawab si penanya dengan jawaban yang mudah dipahami.

Keempat, jangan tergesa-gesa menakwilkan mimpi. Lakukanlah dengan hati-hati.


Kelima, menyembunyikan mimpi dan tidak menyebarkannya sebab ia merupakan amanat.
Jangan menakwilkan mimpi ketika matahari terbit, ketika tergelincir, dan ketika terbenam.

Keenam, memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda. Janganlah menakwilkan mimpi raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda karena perbedaan kondisi pelakunya.

Ketujuh, merenungkan mimpi yang dikemukakan kepadanya. Jika mimpi itu baik, maka takwilkanlah dan sampaikanlah kabar gembira kepada pelakunya sebelum mimpi itu ditakwilkan.

Jika mimpi itu buruk, maka janganlah menakwillkannya atau takwilkanlah bagian mimpi yang takwilnya paling baik. Jika sebagian mimpi itu merupakan kebaikan dan sebagian lagi keburukan,maka bandingkanlah keduanya, lalu ambillah mimpi yang paling tepat dan paling kuat pokoknya.

Jika pentakwil mengalami kesulitan, bertanyalah kepada pelaku mimpi ihwal namanya, lalu takwilkannya berdasarkan namanya itu.

Sesungguhnya Allah Ta’ala Mahakuasa atas segala yang dikehendakiNya, serta Maha melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku Allah. Dialah sebaik-baik
Pelindung.

Untuk lebih detailnya silahkan temen-temen baca sendiri tentang buku tafsir mimpi,di dalam buku ini terdapat tafsiran atau takwilan mimpi seseorang.silahkan klik tombol download di bawah ini untuk mendapatkan bukunya.

DOWNLOAD

Buku ini hanya sebagai sumber pengetahuan,jangan di jadikan pegangan seratus persen,karena hanya Allah SWT lah satu-satunya yang bisa memberi manfaat dan mudharat bagi makhluknya.

Jangan lupa berdoa.sekian semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya.

Kunjungi:

Kumpulan download kitab kuning makna pesantren dan buku islami pdf
Tips dan ilmu pengetahuan
Kumpulan teks pidato


Post a Comment for "Buku tafsir mimpi menurut Al Qur'an dan Sunnah pdf"