Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teks pidato bahasa Indonesia tentang hikmah di balik bencana

 السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

بسم الله الرحمن الرميم


  Kepada para alim ulama yang saya mulyakan,kepada bapak ibu hadirin semua yang saya hormati.

  Sebelumnya mari kita haturkan syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan nikmat kepada kita semua,sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal Afiat tidak ada halangan suatu apapun.mari kita membaca hamdalah sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT

Alhamdulillahirobbbil alamin.

    Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada nabi kita,nabi akhiruzzaman nabi Muhammad Saw,yang kita sebagai umatnya mengharapkan syafaatnya di hari qiamat.Semoga kita semua mendapat syafaat amin Allahumma amin.

    Bapak ibu hadirin semua yang saya hormati...

   Akhir akhir ini kita sering mendengar,telah terjadi berbagai bencana di belahan dunia.Mulai dari tanah longsor,gempa bumi,banjir bandang,sunami,baik dalam sekala besar ataupun sekala kecil.Bencana demi bencana datang silih berganti.Hal itu semua menyebabkan kesedihan yang mendalam,karena bencana selalu di iringi kehilangan tempat tinggal,kehilangan anggota keluarga,kekurangan pangan,hidup mendadak serba sulit.

     Segala bencana yang terjadi itu bisa merupakan ujian,juga bisa merupakan teguran dari Allah SWT,karena terkadang apa yang terjadi di dunia ini merupakan akibat dari ulah tangan manusia.Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat serum ayat 41,yang berbunyi

ظهرالفسادفلبروالبحربما كسرت ايدالناس ليذيقهم بعض الذى عملولعلهم يرجعون.

Dhoharol fasadu fil barri wal Bahri Bima kasabat aidinnasi liyudhiqohum ba'dlol ladhi amilu l'alahum yarjiun.

 Artinya:

Sudah nampak kerusakan di daratan dan lautan karena ulah dari tangan manusia,Allah menghendaki supaya manusia merasakan setengah dari perbuatannya ,supaya kembali pada jalan yang benar.


Bapak ibu yang saya hormati...

   Kapan bencana alam jadi ujian dan kapan bencana alam jadi teguran? Jawabannya tergantung pribadinya sendiri sendiri dalam menyikapi musibah itu sendiri.sejatinya ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari berbagai musibah atau bencana  yang ada.

Kita tidak boleh saling menyalahkan adanya musibah atau bencana yang menimpa kita.mari kita lihat kedalam pribadi kita masing masing ,jujur pada diri sendiri,apakah kita sudah dengan maksimal melakukan perintahnya Allah SWT atau belum,apakah kita sudah menjaga alam ini dengan baik sesuai aturan Instasi terkait atau malah sebaliknya,? Maka dari itu bapak ibu, mari kita mengambil hikmah dari semua itu dengan jalan sebagai berikut:

1.  Muhasabbah atau instropeksi diri

     Kita di anjurkan mengevaluasi diri kita sendiri,apa kekurangan dak kesalahan yang perlu kita benahi.Bencana alam seperti sunami,banjir,angin topan,gempa bumi,gunung meletus merupakan suatu kejadian yang tidak dapat di kendalikan oleh manusia. Hal itu merupakan jadi bukti kelemahan dan ketidakberdayaannya manusia. Dan sudah menjadi suatu keharusan ,bahwa bencana itu menjadikan kita sadar dan merendahkan diri kita sendiri di hadapan Allah SWT. Kalau bencana itu di sadari bahwa bencana itu merupakan akibat dari kesalahan manusia itu sendiri,maka bisa berdampak pada perubahan sikap kita.merubah sikap dan perbuatan kita menjadi lebih baik. Bukan malah su'udhon kepada Allah SWT.

Sayidina Umar bin khotob pernah berkata:

حاسبو انفسكم قبل ان تحسابوا فاانه اهون لحسابكم

Khasibu anfusakum qobla an tuhasabu fainnahu ahwana lihisabikum

Artinya:

Hisablah diri kamu sendiri sebelum kamu di hisab,sebab hal itu bisa meringankan hisab kamu di akhirat.

Bapak ibu yang saya hormati...

2.  Bersyukur

     Hal itu di dasarkan pada sabda nabi Muhammad Saw.

عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يصيب المعمنون شوكتو فما فوقها الارفعه الله بهادرجة وحط عنه بها خطيءة

 An a'isyah berkata,bersabda Rasulullah Saw:tidak mengenai kepada orang mu'min duri atau yang lebih menyakitkan,kecuali Allah mengangkat satu derajat dan menghilangkan satu kesalahan.(HR.Tirmizdi)

   Yang saya bersyukur ialah ridho dan menerima suatu hal yang tidak menyenangkan yang terjadi pada kita. Hadist di atas merupakan optimisme kepada umat,supaya tabah dan tidak larut terus menerus dalam kesedihan di dalam menghadapi musibah. Di dalam menghadapi musibah apapun ,kita harus khusnudhon kepada Allah SWT. Karena dari musibah itu ada maksud dan tujuan dari Allah SWT untuk meningkatkan kualitas keimanan kita,baik di dalam hal ibadah kepada Allah hal ataupun dalam hal muamalah hubungan sosial terhadap sesama manusia.

Kepada bapak ibu hadirin semua yang saya hormati...

3.  Musibah merupakan ladang amal ibadah.

     Kalau  bencana atau musibah merupakan ujian kenaikan derajat, maka kenaikan derajat itu bisa di peroleh kalau orang tadi benar benar lulus dari ujian. Bencana atau ujian itu merupakan wasilah atau lantaran yang isinya menuntut manusia supaya sabar dan ikhlas seta ikhtiar di dalam menghadapinya.supaya  bencana atau musibah itu dapat berbuah kebaikan buat kita dan dapat menumbuhkan pahala yang baik .

  Bapak ibu yang saya hormati...

  Bagi orang yang tidak jadi kurban bencana alam atau musibah,merupakan ujian untuk kepeduliannya terhadap sesama. Seberapa puduli dengan kesusahan dan kesulitan orang lain. Pertolongan berupa tenaga,pikiran,dana,harta benda,panganan serta do'a supaya dapat meringankan bebannya.

Sabda Rasulullah Saw:

والله فى هون العقد ماكان العبدفى هون اخيه

Wallahu fi 'aunil abdi maa kaanal 'abdu fi auni akhihi

Artinya:

Allah akan menolong seorang hamba,selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.

Bapak ibu yang saya hormati...

   Kalau kita pernah mendengar hikmah di balik bencana,maka itu bearti terkait dengan sikap bijak kita dalam menyikapi bencana.karena kata hikmah bearti kebijaksanaan.

Maka dari itu bapak ibu,segala sesuatu yang terjadi di dunia ini,hal yang baik atau yang buruk merupakan ketentuan dari Allah SWT,memang terkadang berat kali ketentuan itu berupa hal yang tidak menyenangkan. Tapi sekuat apapun kita akan menghindarinya,tentu kita tidak mampu melawan suatu hal yang sudah menjadi ketentuan dari Allah SWT. Kita hanya bisa pasrah dan berusaha untuk ikhlas untuk menjalaninya.

Semoga bencana alam yang terjadi akhir akhir ini,merupakan fenomena alamiyah saja. Tidak berdampak pada rokhaniyah kita semua. Dan semoga hal itu tidak menimpa kita semua. Amin. 

Dan Allah lah yang maha tinggi lagi maha benar.

   Sekian dari saya ,semoga bermanfaat.

Atas segala kekurangan dah khilafan ,saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Saya akhiri dengan ucapan

والسلام عليكم ورحنا الله وبركاته

 Baca juga teks pidato lainnya DISINI

 Baca kitab makna pesantren / buku islami 

 DISINI 

 Bagi temen-temen yang mau riques tema pidato bahasa Indonesia atau Jawa bisa lewat komentar. Insyaallah respon cepat. 

Post a Comment for "Teks pidato bahasa Indonesia tentang hikmah di balik bencana"